Luar Biasa, Sekolah Ini Punya Kegiatan “Andai Aku Menjadi…”

http://www.baguskali.com/wp-content/uploads/2016/02/1454727464925-696x522.jpg

Sekolah ini punya kegiatan/ program untuk siswa-siswi kelas XI “Andai Aku Menjadi…”. Program ini mirip seperti program acara televisi swasta beberapa tahun yang lalu berjudul “andai aku menjadi..”

Maksudnya selama 1 minggu siswa-siswinya tinggal dan menginap di rumah-rumah penduduk desa yang sudah dikoordinasikan dengan kepala desanya. Kegiatan/program ini biasanya disebut Homestay yang dilaksanakan setiap tahun sekali dan tahun ini sudah kesebelas kalinya dilaksanakan.

Sekolah dimaksud adalah SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) yang terletak di jalan Setia Budi no 191 Medan, Sumatera Utara.

Kepala SMA YPSA Rudi Sumarto, S.Si., M.M., mengatakan bahwa peserta Homestay XI SMA YPSA merupakan siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah kelas XI yang terdiri atas siswa putra 48 Orang, siswa putri 68 orang dan guru pendamping 6 orang, jadi total peserta berjumlah 122 orang.

Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini kita memilih Desa Suka Sari Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai dengan alasan karena struktur masyarakat yang kondusif/aman, masyarakat mayoritas beragama Islam, pengawasan yang mudah, dan rumah terkelompok (dusun). Alasan lainnya adalah Desa Sukasari Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai merupakan sentra produksi kerupuk opak.

Rudi menjelaskan lagi bahwa Homestay merupakan salah satu program kegiatan belajar SMA YPSA. Selama 5 hari siswa-siswi SMA YPSA tinggal di rumah-rumah penduduk disana. setiap rumah di isi 2 sampai 4 siswa. Siswa dapat melakukan pekerjaan orang tua angkat di desa tersebut seperti ke sawah, ke ladang, ke pabrik, ke peternakan, atau apapun pekerjaan orang tua angkatnya, siswa harus dapat membantu.

Selama tinggal di rumah orang tua angkat, siswa-siswi tetap disuguhi makanan dan minuman seperti biasa yang keluarga angkat makan dan minum.

Siswa juga mengikuti kegiatan masyarakat disana seperti wirid, olahraga bersama warga di desa, kegiatan desa lainnnya, mengunjungi kantor daerah setempat, mengunjungi sekolah  yang ada di desa tersebut. Dan banyak lagi kegiatan yang menunjang pengetahuan siswa.

Rudi juga menambahkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah mengisi kecerdasan spiritual (SQ) siswa dengan mengkaitkan berbagai profesi/keahlian di masyarakat sebagai simbiosis yang saling menguntungkan, meng-upgrade pengetahuan terapan yang terdapat di masyarakat dengan mengalaminya secara langsung, melatih pola interaksi sosial siswa dengan berbagai lapisan masyarakat dengan prinsip adaptasi dan adopsi, melatih kemandirian siswa dalam mengatasi berbagai permasalahan, melatih pola berfikir konseptual dalam menulis laporan akhir, melatih kreativitas siswa dalam mencari berbagai informasi di berbagai instansi/masyarakat, menjalankan silaturahmi dan kepedulian masyarakat terhadap sekolah/dunia pendidik.

Pelepasan peserta Homestay XI

“Saya harapkan siswa-siswi kelas XI SMA dapat pengalaman berharga selama mengikuti homestay dan tinggal dengan orang tua angkat di desa nantinya. Belajarlah dari hidup kesederhanaan mereka di desa. Jagalah nama baik sekolah, tunjukkan kedisplinan kamu, jaga selalu ibadah dan tingkah laku anak-anak” tegas Pembina YPSA Drs. H. Sofyan Raz, Ak.M.M., didampingi Ketua Umum YPSA Hj. Rahmawati saat melepas kegiatan Homestay XI SMA YPSA dari tgl 2-6 Februari 2016 ke Desa Suka Sari Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara di halaman parkir YPSA, Selasa(2/2/16).

Peserta Homestay Tiba di Desa Sukasari.
Kedatangan siswa-siswi SMA YPSA peserta homestay XI disambut penjabat kepala desa Suka Sari bapak Sunawar, kapolsek Perbaungan AKP Indra, staf kecamatan Pegajahan, Kabid Menengah dan Kejuruan Dinas Pendidikan Serdang Bedagai bapak Sugianto, S.Pd., Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Serdang Bedagai, dan orang tua angkat peserta homestay di balai desa Suka Sari.

Bapak Sunawar mengungkapkan rasa senang dan bangga atas dipercayanya desa Sukasari menjadi lokasi homestay siswa YPSA. “ Ini merupakan kebanggan tersendiri bagi kami dan kehormatan bagi kabupaten Serdang Bedagai yang sudah 3 kalinya dipercaya menjadi tempat lokasi homestay SMA YPSA. Kami sangat menyambut baik program SMA YPSA ini”.

“Semoga  jalinan silaturahmi ini terus kita jaga dalam berbagai bentuk. Insyaallah kami akan berikan pelayanan terbaik bagi tamu kami peserta Homestay ini” tambah Sunawar.

Akhir acara pembukaan, YPSA serahkan cenderamata kepada kepala desa Sukasari, kapolsek Perbaungan AKP Indra, staf kecamatan Pegajahan, Kabid Menengah dan Kejuruan Dinas Pendidikan Serdang Bedagai bapak Sugianto, S.Pd., Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Serdang Bedagai, dan orang tua angkat peserta homestay di balai desa Suka Sari.

Catatan kecil siswa yang mengikuti kegiatan homestay ini:

Catatan Jeannette Elise Farnham, siswi AFS asal Minnesota, Amerika Serikat saat mengikuti kegiatan homestay XI SMA YPSA ke desa Sukasari Serdang Bedagai selama 1 Minggu.

The first day we arrived there were two opening ceremonies, one at Shaffiyatul and one in Sukasari. Afterwards, we all departed to our host families. My family is hosting four people, and theyve been very gracious hosts. The next day we were able to watch and ask questions to people making opak, the towns specialty. We saw the entire process, from raw cassava to sheets of opak drying in the sun. Yesterday we went to the beach to plant coconut trees. The ride there was long, but still fun.

Earlier this morning we taught at the local SD, and one of the students taught me to blow bubbles. Its been a great trip so far, and Im excited for what lies ahead.

baguskali.com

By annisya assya

2 february 2016, awal dari pengalaman baru, unik, beda , dan tak terduga. Pandangan mata saat naik dan turun bus sangat berbeda. Barisan rumah, halaman luas, pepohonan baris bak tentara, serta udara segar menjadi penyambut atas kedatangan kami. Hanya pujian yang dapat diucapkan. Kami rombongan disambut hangat oleh warga Desa Sukasari yang membuat kesan pertama menjadi indah.

Kami melakukan briefing sebagai pengenalan dan penyambutan resmi atas kedatangan ini. Lalu tanpa membuang waktu, orang tua asuh datang menjemput. Debar, satu kata itu saja yang dirasakan. Saat sampai dirumah baru, Ibu Sabaria (orang tua asuh saya) mengajak tour singkat rumah itu dan mempersilahkan kami untuk beristirahat karena lelah. Namun, hati tidak ingin kerjasama dengan badan,  yang akhirnya kami bangkit dan ikut serta menyapu halaman bersama ibu dan kakak asuh,  sambil bercerita pengalaman masing – masing.

Waktu sudah mendekati maghrib, kami bersiap untuk solat berjamaah di musholla, tentunya bersama warga Desa Sukasari yang bersahabat itu.

Hari kedua, pagi menyambut dengan damai. Setelah membersihkan diri, kami menyapu halaman dan menyiram bunga. Lalu, kami yang penasaran pergi mengelilingi setiap dusun dan sekalian melakukan olahraga pagi. Dasar Desa Sukasari yang tak suka melihat kami sebagai pendatang dapat duduk bosan dirumah. Kami menemukan berbagai home industry. Seperti opak,  mi yeye, dan rengginang.

Tanpa pikir panjang kami mendatangi rumah itu berniat mencari informasi. Lagi-lagi kami disambut baik dan bahkan kami diizin kan untuk mencoba membuat nya.

Hari ketiga, tak kalah seru dengan hari sebelumnya. Kami bersama rombongan menaiki gerobak (begitu kata penduduk sini) untuk pergi ke pantai. Kami juga melakukan penanaman pohon kelapa di pinggir pantai, seru dan nikmat. Setelah bersantai sebentar, kami pulang naik gerobak lagi. Benar-benar keren.

Hari selanjutnya, kami bersiap untuk pergi ke SD negeri dan  memulai pengalaman baru.  Guru dan murid disini sangat menyambut kami dengan sangat ramah. Kami dibagi beberapa team. Dan pengalaman awal sebagai pengajar dimulai. Murid – murid mendengarkan kami dengan baik, mereka juga bersahabat dengan kami. Pertanyaan mereka jawab sesuai pemikirannya. Membuat kami jadi merasa dihargai dan beruntung.

Sumber : http://www.baguskali.com/2016/02/10/luar-biasa-sekolah-ini-punya-kegiatan-andai-aku-menjadi/

Bagikan ke Media Sosial

Artikel Lainnya

Scroll to Top