ali pertama bersua Si Raksasa Hijau atau dalam Bahasa Jawa Buto Ijo, terlihat bentuknya memang tak seseram yang dibayangkan. Rupanya, Buto Ijo bisa masuk ke dalam gelas minum ukuran tinggi 20 cm lantaran wujudnya cair.
Lagipula, nama tokoh pewayangan dalam khazanah kultur Jawa itu juga memunyai khasiat bagi kesehatan tubuh. “Iya, Buto Ijo itu salah satu minuman jamu di Kafe Jamu,” kata Presiden Direktur PT Sido Muncul Tbk J. Sofjan Hidajat tergelak, pada Jumat pekan lalu.
Sofjan, pria bersuara berat itu mengatakan, nama tokoh pewayangan Jawa selain Buto Ijo yakni Petruk, Gareng, Srikandi, dan lain sebagainya memang menjadi bagian dari inspirasinya untuk memperkenalkan lebih luas kembali budaya minum jamu kepada masyarakat modern. “Ingat ya, jamu itu asli budaya bangsa Indonesia,” kata Sofjan terkesan bersungguh-sungguh.
Tiga

Dalam benak Sofjan, ada tiga pandangan di masyarakat soal minum jamu yang justru menjadi tantangan untuk dihadapi. Pertama, jamu itu rasanya pahit. Kedua, jamu pun terasa amis. “Ketiga, bikin minuman jamu itu kan anggapannya merepotkan. Harus tambah macam-macam seperti madu bahkan anggur,” imbuh adik kandung Direktur Pemasaran Sido Muncul Irwan Hidayat ini.
Maka dari itulah, berangkat dari tantangan itu, Sofjan merilis Kafe Jamu di Jalan Arteri Kelapa Dua, Jakarta Barat di bawah payung Sentra Jamu Indonesia (SJI). Di situ, katanya sedikit berpromosi, konsumen tak lagi menjumpai jamu yang pahit, amis, dan ribet alias merepotkan cara membuatnya.
Sofjan memanfaatkan segala produk Sido Muncul mulai dari jamu berbentuk bubuk dalam kantung sachet maupun minuman jamu siap minum alias ready to drink (RTD) dalam botol untuk meracik minuman jamu. Buto Ijo, adalah kombinasi produk jamu siap minum RTD dengan beberapa jenis sayuran segar. Semua bahan itu kemudian digiling bersamaan di dalam blender. Rasa minuman itu pun manis. “Tidak amis karena kami tidak menambahkan telur sama sekali,” kata Sofjan yang menggantikan posisi Irwan Hidayat sejak pertengahan Mei tahun ini.
Lalu, Sofjan melanjutkan, khasiat Buto Ijo bisa sebagai minuman detoks atau peluruh tingginya kadar kolesterol dan gula dalam darah. “Itu khasiatnya,” kata Sofjan lagi.
Lain Buto Ijo, lain pula Srikandi. Tokoh perempuan yang sohor lantaran cantik dan bertubuh langsing proporsional itu menjadi minuman jamu untuk konsumen perempuan. Makanya, sambung Sofjan, salah satu bahan racikannya adalah jamu pelangsing tubuh. Ke depan, inspirasi Kafe Jamu akan diperluas ke dua kota untuk tahap pertama. Semarang dan Yogyakarta adalah kedua kota dimaksud. Tak berhenti di situ, lanjut Sofjan, Kafe Jamu akan meluas ke seluruh Indonesia.
Sumber : Kompas.com