Event Sport Tourism bertajuk Bromo Marathon kembali diadakan pada 4 September 2016, mendatang. Para pelari dari dalam dan luar negeri yang mengikuti ajang ini akan disambut keindahan panorama kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dari Puncak Penanjakan, Tosari, Pasuruan. Dari puncak ketinggian 2.770 mdpl ini para pelari juga bisa menikmati sunrise terbaik Gunung Bromo.
“Sunrise terbaik Gunung Bromo hanya bisa dilihat di Puncak Penanjakan, Tosari, Pasuruan. Pelari bisa menikmatinya sebelum atau sesudah mengikuti Bromo Marathon,” kata Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf saat diwawancara terkait event Bromo Marathon, Rabu (31/8/2016).
Selain Puncak Penanjakan, pelari dan wisatawan juga bisa “mencicipi” Bukit Kingkong yang berlokasi tak jauh dari Puncak Penanjakan. Meski lebih rendah, namun keindahan panorama Bromo dan sunrise tak kalah memesona disaksikan dari bukit ini.
“Kalau Penanjakan penuh, bisa ke Bukit Kingkong,” imbuh pria yang akrab disapa Gus Irsyad ini.
Tentu saja, pelari dan wisatawan juga bisa menikmati bertualang ke sejumlah lokasi di lautan pasir Bromo dengan menggunakan mobil 4×4 atau kuda.
Ladang gandum yang ada di Tosari serta monumen lokomotif yang tengah dibangun juga bisa jadi tujuan alternatif, selain tentunya lahan kentang yang tersebar di Tosari.
“Selain Gunung Bromo, wisatawan mulai banyak yang menjadikan ladang gandum seluas 4 hektare di Tosari sebagai tujuan untuk berfoto-foto,” tandas Gus Irsyad.
Bromo Marathon yang didukung penuh Pemkab Pasuruan ini terbagi dalam tiga kategori, yaitu: 10 K, half marathon, dan full marathon.
Pada kategori full marathon, peserta akan memulai di ketinggian 1.758 mdpl hingga 2.469 mdpl. Rutenya dimulai dari Desa Tosari, Kecamatan Tosari, kemudian memutar mengelilingi beberada desa di sekitar Gunung Bromo.
Sumber : detik.com