Bagi seseorang yang telah bekerja dan akhirnya mampu mendapatkan penghasilan sendiri dari hasil kerja keras, adalah suatu kebanggaan bisa menghidupi dan membiayai semua kebutuhan dan keinginan. Penghasilan yang didapatkan dari honorarium atau gaji bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal, baik untuk kebutuhan saat ini atau pun juga masa depan.
Gaji merupakan penghasilan dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebagai kewajiban dalam kurun waktu tertentu, baik itu harian, mingguan, bulanan, triwulan atau tiap proyek pekerjaan. Ketika tanggal gajian datang, uang akan kembali diperoleh baik secara langsung ataupun melalui saldo rekening yang akan bertambah.
Uang yang didapatkan tersebut kemudian dibelanjakan dan dikelola sedemikian rupa sehingga mampu digunakan hingga mencukupi berbagai kebutuhan. Beberapa tips dan trik banyak dilakukan tiap-tiap individu dalam pengelolaan keuangannya masing-masing.
Tiap individu mungkin saja memiliki cara dan metodenya untuk bisa mendapatkan taraf ekonomi sesuai keinginannya berdasarkan penghasilan yang dimilikinya. Agar masa depan bisa tercukupi tanpa khawatir, dan kebutuhan serta keinginan hari ini bisa terpenuhi, semua hendaknya diperhitungkan secara matang yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, dan pastinya juga tidak jauh-jauh dari istilah hidup sederhana. Sebagai orang yang mencari nafkah melalui pekerjaan, tidak salah rasanya untuk memanjakan diri menggunakan uang gaji dalam memenuhi keinginan, tapi syaratnya tetap terkontrol.
1. Menghindari menyimpan uang tunai terlalu banyak di dompet
Saat baru saja gajian datang, uang akan terasa begitu banyak. Hal inilah yang terkadang membuat orang mudah saja mengeluarkan uang untuk hal-hal yang sebenarnya kurang begitu penting.
Banyaknya jumlah uang yang terlihat ada di dompet membuat orang begitu ringan membelanjakan uang gaji yang dimilikinya. Untuk mengatasi kondisi seperti ini, maka alangkah baiknya untuk tidak memasukkan semua uang yang dimiliki ke dalam dompet yang biasa dibawa keluar.
Apapun alasannya, baik untuk keperluan mendadak sebaiknya tetap tidak membawanya di dalam dompet. Keperluan harian hendaknya diberikan batasan agar tidak terlampau berlebihan, dan jika memang dirasa perlu, pisahkan uang yang digunakan untuk keperluan harian dan keperluan dadakan pada amplop yang berbeda.
2. Menulis daftar kebutuhan sebelum berangkat belanja
Sudah menjadi hal yang wajar jika gaji digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, terutama kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan utama memang harus didahulukan. Termasuk ketika berbelanja rutin, ada baiknya melakukan kontrol pengeluaran dengan cara menulis daftar kebutuhan sesuai prioritasnya. Sekali lagi perlu dipisahkan antara kebutuhan dan keinginan.
Daftar keinginan sebenarnya juga ada baiknya ditulis, agar tahu mana saja keinginan yang bisa dipenuhi berdasarkan pengelolaan kebutuhan.
3. “Picky” saat berbelanja
Memilih tempat belanja memang harus cerdas. Biasakan untuk berbelanja, baik keinginan dan kebutuhan, berdasarkan fungsi dan kualitas barang, bukan berdasarkan tempat membelinya. Untuk barang yang sama, bisa saja harganya berbeda, jika dijual di tempat yang berbeda. Pilihlah tempat belanja yang murah meskipun tempatnya kurang elit.
4. Berbelanja “online” dengan bijak
Berbelanja online saat ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk berbelanja dengan cara yang mudah dan murah.
Toko online kini menawarkan produk-produk yang bervariatif dengan harga yang menarik dibandingkan pada toko konvensional.
5. Berburu “voucher” dan kupon diskon
Bagi yang suka sekali dengan aktivitas belanja murah, penting sekali untuk mencari informasi untuk tujuan berburu voucher dan kupon diskon. Momen diskon biasanya memang tidak akan sering terjadi. Oleh karenanya, jangan sampai terlewatkan waktu-waktu diskon pada beberapa toko atau merchant agar bisa menyalurkan hasrat berbelanja hemat. Yang patut harus diingat adalah memanfaatkan voucher dan diskon tersebut dengan bijak, dengan tetap memprioritaskan kebutuhan.
6. Memanfaatkan “garage sale”
Jika ingin berbelanja hemat, tidak ada salahnya untuk memanfaatkan berbelanja di garage sale. Meskipun barangnya tergolong barang bekas, namun kualitasnya masih bisa dibilang oke.
Barang secondhand yang dijual di garage sale banyak yang berkualitas sehingga layak dijual lagi. Umumnya, garage sale memang diadakan karena pemiliknya ingin menambah koleksi barang yang lain dan menyingkirkan yang sudah tidak pernah dipakai lagi.
Ini artinya, belanja di garage sale merupakan solusi berburu barang bagus dengan harga murah.
Keinginan terpenuhi, berbelanja tetap irit
Kebutuhan memang utama, tapi keinginan juga tak ada salahnya juga perlu dipenuhi. Sebagai individu yang telah bekerja keras untuk menghidupi diri, membelanjakan gaji untuk keinginan bukanlah hal yang dihindari.
Sumber : Kompas.com