Hal-hal yang terjadi setelah ruh dicabut diantaranya :
- Orang-orang kafir memohon agar dikembalikan ke dunia
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia),
Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mukminun ayat 99 – 100)
- Sakaratul Maut
“Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, bahwasanya di hadapan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam ada kantong air yang terbuat dari kulit atau mungkin mangkuk, -Umar ragu-ragu- di dalamnya ada air, maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam memasukkan kedua tangannya ke dalam air lalu mengusap mukanya dengannya, sambil mengucap, “Tiada Tuhan selain Allah, sesungguhnya kematian itu mempunyai sakaratul maut.” Kemudian beliau mengangkat tangannya seraya mengucap, “Berada di tempat yang tinggi.” Hingga beliau wafat lalu miringlah –terkulai- tangan beliau.” (HR. Bukhari)
- Tidak diterima iman orang kafir yang mengikrarkan iman saat nyawanya dicabut
“Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata, “Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Ketika Allah Ta’ala menenggelamknan Fir’aun, ia berkata, “Aku beriman bahwasannya tidak ada Tuhan selain Tuhan yang diimani oleh Bani Israil.” Maka Malaikat Jibril berkata, “Wahai Muhammad, andaikan saja engkau melihat bagaimana aku mengambil lumpur hitam dari lautan lalu aku jejalkan ke dalam mulutnya, karena khawatir jika ia mendapatkan rahmat –Allah Ta’ala-.” (HR. Ahmad dalam Musnad, Tirmidzi)
- Datangnya malaikat maut di dekat kepala orang yang akan meninggal
- Malaikat maut member kabar gembira kepada orang mukmin dengan ampunan dan keridhaan Allah Ta’ala, dan member kabar buruk kepada orang kafir dengan kemurkaan dan kemarahan-Nya.
- Nyawa seorang mukmin keluar dengan mudah, sedangkan nyawa seorang kafir keluar dengan susah payah, sehingga ia tersiksa karenanya.
- Nyawa orang mukmin keluar dengan cara mengalir begitu saja, sedangkan nyawa orang kafir keluar dari tenggorokan-nya sebagaimana nyawa keledai keluar. (HR. Thabari)
- Nyawa orang mukmin keluar bagaikan semerbak aroma misik yang harum yang pernah ada, sedangkan nyawa orang kafir keluar bagaikan bau bangkai paling busuk yang pernah ada.
- Orang mukmin memuji Allah Ta’ala saat nyawanya keluar.
“Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin selalu dalam keadaan yang baik pada kondisi apapun, sesungguhnya jiwa seorang mukmin itu keluar dari dalam tubuhnya dalam keadaan ia sedang memuji Allah Ta’ala.” (HR. Ahmad)