Perbintangan Berpengaruh terhadap Kehidupan Manusia

shafiyyatul.com

Benarkah bintang-bintang mampu mempengaruhi berbagai kejadian dan kehidupan manusia? Sebagian orang membaca masalah perbintangan (zodiak) di majalah, koran, website, dan juga mempercayai apa yang dipaparkan di dalamnya. Apakah Anda masih melakukan hal ini? Maka waspadalah, Anda sedang berada dalam bahaya besar, karena meyakini bahwa bintang itu memiliki pengaruh di dalam kehidupan manusia. Ini jelas suatu kesyirikan. Adapun jika kita membacanya untuk hiburan, maka ini adalah suatu kemaksiatan yang tentu berdosa. Karena sangatlah terlarang jika menikmati hiburan berupa bacaan syirik. Karena syaithan sangat mudah menumbuhkan dalam diri seseorang tentang keyakinan terhadap bintang-bintang, hingga menjadi sarana menuju sebuah kesyirikan.

عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ أَنَّهُ قَالَ صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الصُّبْحِ بِالْحُدَيْبِيَةِ فِي إِثْرِ سَمَاءٍ كَانَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَلَمَّا انْصَرَفَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ قَالَ أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
رواه أبو داود، وقال الشيخ الألباني: صحيح.

Dari Dzaid bin Khalid al-Juhani, ia berkata: Kami diimami Rasulullah shalat Shubuh di Hudzaibiyah pada bekas hujan yang turun pada malam hari. Tatkala Rasulullah selesai, beliau menghadap kepada para jama’ah, lalu bersabda: “Tahukah kalian apa telah dikatakan Rabb kalian?” Para sahabat menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Kata beliau: “Rabb kalian berkata,’Pagi ini di antara hamba-Ku ada yang beriman dengan-Ku dan ada pula yang kafir. Orang yang mengatakan kita diturunkan hujan berkat karunia Allah dan rahmat-Nya, maka orang itu beriman dengan-Ku dan kafir dengan bintang. Adapun orang yang mengatakan kita diturunkan hujan berkat bintang ini dan ini, maka orang itu kafir dengan-Ku, beriman dengan bintang’.” [HR Abu Dawud. Dan Syaikh al-Albani menganggap hadits ini shahih].

Dalam sabda beliau yang lain disebutkan:

عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَرْبَعٌ فِي أُمَّتِي مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ لَا يَتْرُكُونَهُنَّ الْفَخْرُ فِي الْأَحْسَابِ وَالطَّعْنُ فِي الْأَنْسَابِ وَالْاسْتِسْقَاءُ بِالنُّجُومِ وَالنِّيَاحَةُ (رواه مسلم)

Dari Abu Malik al-Asy’ari, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada empat hal di tengah umatku dari perkara jahiliyah, mereka sulit untuk meninggalkannya; berbangga dengan keturunan, mencela keturunan orang lain, minta hujan dengan perantaraan bintang-bintang, dan meratapi mayat”. [HR Muslim].

Sebagaimana disebutkan Allah dalam kitabNya, bintang hanya memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai hiasan di langit, pelempar setan, dan tanda-tanda yang digunakan sebagai penunjuk arah.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” (QS.Al-Mulk : 5)

Dan Allah berfirman, “Dan (Dia menciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang mereka mendapat petunjuk” (QS.An-Nahl : 16)

Bagikan ke Media Sosial

Artikel Lainnya

Scroll to Top