Umat Islam tentu tidak ragu bahwa kiamat pasti akan datang, bahkan dengan kondisi yang berbeda, kaum Yahudi dan Nasrani pun meyakininya seperti yang dikemukakan oleh pakar agama mereka.
Tapi, ada pula yang tidak percaya bahwa kiamat pasti akan terjadi, yaitu mereka yang memiliki keimanan yang tidak utuh. Sebab kecintaan kepada dunia begitu besarnya. Itulah penyakit wahn. Sikap cinta dunia dan takut mati yang telah menutup pintu kepercayaan mereka hingga tak yakin akan kebenaran yang Allah datangkan.
Kaum Muslimin meyakini bahwa kiamat akan terjadi sampai ada perang maha dahsyat antara Islam dan Yahudi. Dalam perang maha dahsyat tersebut, Yahudi akan mengalami kekalahan, lalu mereka berlari dan bersembunyi di balik pohon dan batu. Namun semua pohon dan batu itu memberitahu kaum Muslimin tentang persembunyian mereka. Kecuali satu pohon, yaitu pohon Gharqat. Pohon inilah yang akan melindungi orang-orang Yahudi dari pengejaran kaum Muslimin. Inilah pohon yang menjadi simbol perlindungan mereka. Orang Yahudi menanam pohon tersebut dengan maksud kelak akan menjadi pelindungnya dari serangan musuh.
Cerita tersebut sesuai dengan hadits Rasulullaah shalallahu ‘alaihi wa sallam dari Abu Hurairah, “Kiamat tidak akan terjadi sampai kaum Muslimin berperang dengan Yahudi dan berhasil membunuh mereka. Sampai-sampai orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon itu berbicara, ‘Hai kaum Muslimin, Hamba Allah, ini orang Yahudi ada di belakangku. Kemari dan bunuhlah dia.’ Kecuali pohoh Gharqat, karena ia adalah pohon Yahudi.”
Pun dengan salah satu hadits riwayat Bukhari, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hitunglah ada enam perkara yang akan terjadi menjelang kiamat, yaitu kematianku, penaklukan baitul maqdis, kematian massal seperti penyakit qu’as (penyakit yang mematikan hewan ternak dengan cepat). Selanjutnya, melimpahnya uang, sehingga apabila seseorang diberi gaji seratus dinar, maka ia akan tetap tidak puas. Kemudian munculnya fitnah (godaan, kekacauan, dan kemaksiatan) yang memasuki setiap rumah orang-orang Arab. Adanya perdamaia antara kamu dengan Bani Ashfar (Barat), kemudian mereka mengkhianati kamu, dimana mereka akan menyerangmu di bawah 80 bendera dan di bawah tiap-tiap bendera itu terdapat 12 ribu orang tentara.” (HR. Bukhari)
Allah berfirman, “Bukanlah menghadapkan wajahmu ka arah timur dan barat itu suatu kebajikan. Tapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi,…” (Qur’an Shurah Al Baqarah ayat 177)
“Dan orang-orang Mukmin itu beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Al-Qur’an) dan apa yang telah diturunkan sebelummu, dan mereka yang mendirikan sholat, menunaikan zakat, serta beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami beri pahala yang besar.” (QS. An-Nisa : 162)
Sudah tidak terhitung hari ini, betapa banyak orang berpindah keyakinan hanya karena perkara dunia. Tidak hanya di kota, bahkan di desa-desa kecil pun, kita bisa melihat tidak sedikit Muslim dan Muslimah yang tergoda hingga meninggalkan keyakinan Islamnya hanya demi seonggok rupiah, sesuap nasi, dan kecantikan wanita. Dunia di kejar, akhirat pun digadaikan.
Allah berfirman, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani takkan rela kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka...” (QS. Al-Baqarah : 120)
Sudahlah jelas bahwa rencana mereka adalah sebuah keniscayaan. Dengan menguasai politik dunia dan persenjataan, mereka seperti tak ada rasa bersalah telah membantai kaum Muslimin.
Persatuan umat akan menjadi batu penghalang bagi konspirasi-konspirasi busuk mereka. Sedahsyat apapun konspirasi keji tersebut, tak akan mampu mengalahkan Umat Islam jika bersatu. Sejarah telah mencatat, berkali-kali Umat Islam kalah lantaran tiada persatuan.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tsauban, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh aku meminta kepada Rabbku agar umatku tidak dibinasakan oleh bencana kekeringan dan tidak dikuasai musuh yang menghancurkan jamaah mereka, kecuali oleh mereka sendiri. Sesungguhnya Rabbku berfirman, ‘Hai Muhammad, sungguh jika Aku telah membuat keputusan, maka tak dapat ditolak. Sungguh Aku memutuskan untuk umatmu bahwa Aku tidak membinasakan mereka dengan bencana kekeringan. Dan mereka tidak dikuasai oleh musuh, kecuali oleh mereka sendiri. Walaupun musuh-musuh itu semuanya berkumpul untuk menghancurkan umat, sehingga mereka saling mencela’.”
Berdasarkan hadits Rasulullah tersebut sudahlah jelas, bahwa persatuan dapat melindungi umat dari konspirasi jahat musuh. Sebaliknya, jika terjadi perpecahan, Allah akan membuat mereka dikuasai musuh.
Mari bertaqwa kepada Allah dan rapatkan barisan!