Beranda / Featured / Keluarga Besar YPSA Donasi Buat Iftiyah, Bayi Penderita Virus Rubella
shafiyyatul.com

Keluarga Besar YPSA Donasi Buat Iftiyah, Bayi Penderita Virus Rubella

Mengetahui dari pemberitaan bahwa ada seorang bayi bernama Iftiyah Ramadhan diserang virus rubella, siswa-siswi Yayasan Pendidikan Syafiyyatul Amaliyyah (YPSA) mengumpulkan sumbangan untuk meringankan beban orangtuanya.

Setelah sumbangan terkumpul, keluarga besar YPSA yang diwakili Kabag Pendidikan YPSA Bagoes Maulana, Kaur Humas Kurnia Syahputra, dan beberapa siswa-siswi Shafiyyatul Amaliyyah menjenguk ananda Iftiyah didampingi orangtua dan kakek Iftiyah di kediaman orangtua Iftiyah jalan Sei Kapuas no 9 Medan, Sabtu (4/2/17).

Bagoes maulana mengungkapkan, “Alhamdulillah atas kepedulian keluarga besar YPSA terhadap ananda Iftiyah yang terserang virus Rubella berhasil mengumpulkan donasi secara sukarela untuk mengurangi beban orangtua Iftiyah dalam pengobatannya kelak”.

Bagoes menjelaskan, sumbangan ini dikumpulkan siswa-siswai, guru dan pengurus YPSA selama dua hari.

“Kita berinisiatif membantu saudara kita yang sedang ditimpa musibah. Hal ini digagas atas pemberitaan secara viral di media beberapa hari belakangan. Semoga ini bisa membantu,” ujarnya lagi.

Ayah Iftiyah, Kesuma Ramadhan menuturkan rasa terima kasih atas perhatian siswa-siswi terhadap anaknya.

“Kami sangat berterimakasih atas bantuannya. Semoga ini menjadi berkah dan Iftiyah bisa secepatnya sembuh,” ujar Kesuma.

Sebelumnya, Iftiyah, bayi mungil yang berusia 7 bulan pada tanggal 1 Februari 2017 lalu ini, mengalami penyakit yang begitu serius. Sekilas ia terlihat sehat, tampak ceria meski harus merasakan berbagai cobaan berat di usianya yang sangat belia.

Selain kedua matanya yang divonis katarak, sekitar jantung buah hati dari pasangan Kesuma Ramadhan dan Ratih Rachmadona ini juga mengalami kebocoran.

Bukan hanya itu, pendengarannya pun ternyata ikut terganggu yang menurut medis dirinya menderita ketuliaan dengan kadar sedang menuju berat.

Ternyata iftiyah diserang virus rubella.

Iftiyah Ramadhan, dilahirkan dengan berat 1,7 kg dan masuk kategori Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Sebenarnya ia lahir normal, tidak premature. Namun BBLR tersebut membuat Iftiyah harus berada di ruang incubator RS Bunda Thamrin Medan sepekan.

Setelah mendapatkan perawatan, tepat pada tanggal 7 Juli 2016, Ia pun dibawa pulang dengan harapan dapat tumbuh dengan berat badan normal seperti anak-anak sehat lainnya. Namun, Tuhan berkehendak lain, bola mata Iftiyah mulai tampak berbeda.

“Tak berselang lama setelah kedatangan Iftiyah di rumah, kami mulai mencurigai matanya. Akhirnya kami pun mengantarkan Ia kembali ke RSUD dr Pirngadi. Setelah diperiksa, dokter menyatakan katarak kongenital,” ujar Ratih menceritakan kisah buah hatinya itu.

Iftiyah pun menjalani operasi, penglihatannya masih bisa diselamatkan melalui operasi dan tanam lensa. Tak sampai di sini, sebelum operasi pengangkatan katarak dilakukan, Iftiyah diharuskan melakukan serangkaian pemeriksaan medis antara lain cek darah, jantung dan rontgen paru-paru.

Dari hasil pemeriksaan ketiganya, dokter menemukan ada kelainan.

“Hasil rontgen paru-paru menunjukan saat itu, Iftiyah terkena bronco pneumoni namun dokter spesialis anak yang lain menyatakan diagnosa itu salah.”

“Dokter spesialis jantung saat itu juga mulai mencurigai ada virus toxo dan rubella yang menyerang Iftiyah dari sejak dalam kandungan. Alhasil, operasi pun sempat ditunda selama seminggu dan baru dilaksanakan pada 21 Oktober 2016,” katanya.

Cobaan hidup Iftiyah belum berhenti sampai disitu, ia harus kembali menjalani serangkaian tindakan medis karena suhu tubuhnya yang kerap mengalami demam tinggi. Ia bahkan sempat dirawat inap selama tiga hari akibat adanya infeksi pada darahnya.

Baca Juga

ypsa.id

Siswa SMA YPSA Berbagi Takjil Selama 1 Minggu

YPSA.ID – Siswa-siswi SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) kembali melaksanakan kegiatan berbagi takjil buka …