Pada dasarnya, kegiatan menulis dan kecerdasan memiliki sebuah keterkaitan yang erat. Menulis berarti mengasah ketajaman otak dan menyeimbangkan dengan tangan sehingga menghasilkan sebuah karya.
Menulis memanfaatkan seluruh aktivitas otak, yaitu bagian otak kiri yang berpotensi dalam logika dan otak kanan yang bekaitan dengan emosional. Kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional merupakan faktor yang memengaruhi keberhasilan siswa dan belajar. Membaca dan menulis tidak hanya sebuah tindakan linguistik, mereka melibatkan semua kecerdasan, dan banyak area lainnya di otak yang terlibat. Hal ini mengandung arti bahwa kecerdasan emosional yang dimiliki siswa memiliki kaitannya dengan kemampuan siswa menuangkan ide serta gagasannya dalam menulis sehingga berpengaruh terhadap keberhasilan dalam belajarnya.
Menulis itu membelajarkan. Oleh karena itu melalui menulis kecerdasan siswa akan terbangun. Kecerdasan yang terbangun melalui menulis yaitu kecerdasan menemukan ide, menjabarkan ide, merangkai ide, menggali bahan-bahan yang relevan, mencari dan menemukan data, membuktikan kebenaran pendirian, membuat argumen, menghubungkan pengetahuan lama dan baru, menyelidiki dan memahami sesuatu secara mendalam, menjelaskan sesuatu, mengurutkan sesuatu secara logis, mengorganisasi gagasan, memahami dan memecahkan masalah, dan menarik simpulan.
Dengan demikian, semakin sering menulis, kecerdasan seseorang akan semakin terasah dan meningkat.
Oleh : Ida Rahmadani Siregar, M.Pd.
Guru Bahasa Indonesia SMA YPSA