Siswa-siswi harus dapat memilah dan memilih permainan yang mencerdaskan, bukan permainan yang merusak mental sebagai siswa penerus bangsa. Anak-anak juga harus berhati-hati terhadap pelaku kejahatan disekitar kita tanpa kita sadari.
Hal ini diungkapkan oleh Wakapolsek Medan Sunggal AKP Artha Sebayang, S.H., saat menjadi pembina upacara bendera hari Senin di lapangan hijau Raz Garden YPSA, Senin (30/10).
“Maksud saya permainan disini adalah game yang mempertontonkan kekerasan ataupun hal-hal yang sebenarnya kelakuannya melanggar hukum. Contohnya game yang sangat digandrungi sekarang ini yaitu GTA, PB, dan sejenisnya. Disini juga diharapkan peran guru dan orangtua saling bersinergi dalam membina anak kita”.
“Untuk siswa SMP dan SMA berhati-hatilah terhadap Narkoba, pergaulan bebas, dan penggunaan sosial media. Jauhilah hal-hal yang merugikan diri kalian dan gunakan masa muda ini dengan kegiatan positif”.
“Segala sesuatu yang kita lakukan yang menabrak hukum, mempunyai konsekuensi hukum. Begitu juga dengan siswa-siswi sekalian yang terlibat melanggar hukum pasti akan di tindak hukum”.
“Walaupun kategori anak-anak itu dari usia 1 sampai 18 tahun, masih ditanggung orang tua, apabila “kejadian”, tetap dihukum dengan pengurangan 1/3 hukuman”.
“Terakhir hormatilah guru, dan apabila anak-anak ditegur atau dihukum guru dengan sewajarnya, berarti guru masih sayang sama anak-anak”.
Usai upacara AKP Artha Sebayang foto bersama guru dan siswa.