Beranda / Featured / Al-Qur’an Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan
shafiyyatul.com

Al-Qur’an Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan

Allah SWT telah menurunkan Al-Quran sebagai pedoman hidup seluruh manusia dengan berita, aturan-aturan juga pesan-pesan yang sempurna dan mencakup seluruh aspek kehidupan di dunia untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat. Allah SWT tidak mungkin menurunkan sesuatu tanpa ada suatu pesan berarti di dalamnya, begitupun dengan Al-Quran.

Hal tersebut disampaikan ustadz Dr. H. Zamakhsyari Hasballah, Lc., MA., saat menjadi penceramah pada Pengajian Akbar YPSA bulan Desember di Raz Garden Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah, Sabtu (9/12/17).

“Ayat dari Al-Quran yang pertama kali diwahyu kan kepada Rasulullah SAW  adalah QS. Al-Alaq: 1—5. Jika kita kaji lebih lanjut tentang ayat tersebut, betapa Allah menurunkan ayat tentang perintah membaca sebagai wahyu pertama itu menandakan pentingnya membaca sebagai landasan keilmuan bagi manusia. Saking pentingnya perintah membaca ini, malaikat Jibril mengulang ayat tersebut, Iqra, “Bacalah” sampai tiga kali kepada Rasulullah sebagai penegasan. Padahal kondisi masyarakat saat itu sangat jauh dari budaya membaca dan menulis.”,  terang ustadz.

Ustadz juga menyampaikan bahwa apapun yang berhubungan dengan keilmuan, kita ketahui bahwa semuanya tidak akan ada tanpa proses penalaran dan penelitian. Penalaran dan penelitian pun tidak akan berjalan tanpa proses membaca dan menulis. Penalaran dan perintah berpikir juga termaktub dalam Al-Quran dengan ayat-ayat yang mengisyaratkan hal tersebut.

Hal-hal yang patut kita baca dan pikirkan tidak sebatas tulisan-tulisan saja, tetapi juga hikmah-hikmah dari berbagai kejadian, fenomena alam dan lain sebagainya yang banyak termaktub dalam ayat-ayat Al-Quran mengenai penciptaan alam semesta dan manusia beserta sistem yang berjalan atas seluruh ciptaan-Nya tersebut karena kita tahu perintah membaca dalam Al-Quran surat Al-Alaq ayat kesatu tersebut konteksnya tidak hanya berati membaca tulisan, tetapi membaca juga fenomena alam dan kejadian-kejadian yang terjadi.

Setelah proses membaca dan penalaran atau berpikir tersebut, Allat SWT memerintahkan manusia untuk menulis. Isyarat mengenai menulis ini diungkapkan dalam surat Al-Alaq ayat ketiga  yang berbunyi “Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam (pena),”. Bahkan Allah SWT berfirman “Nun, demi Qalam (pena) dan apa yang mereka tulis” dalam surat Al-Qalam ayat kesatu. Hal ini juga mengisyaratkan pentingnya kegiatan menulis.

Kata qalam dalam dalam surat Al-Alaq ayat ketiga tersebut banyak ditafsirkan sebagai lauhul mahfudz, yaitu kitab yang di dalamnya telah tertulis semua hal yang ada di alam semesta ini. Bahkan Allah telah mencontohkan dengan memerintahkan malaikat-malaikatnya untuk mencatat dan membukukan  seluruh amal perbuatan manusia. Maka dari itu, kita sebagai manusia dan ciptaan-Nya tentu juga harus memiliki catatan untuk menyimpan apa-apa yang telah kita “baca” dan “pikirkan”, baik itu dalam bentuk tulisan di buku, data dalam komputer, atau lainnya.

Maka, pantaslah “membaca”, “berpikir” dan “menulis” diperintahkan Allah untuk menjadi hal yang harus dilakukan manusia ketika hendak mendalami hal-hal yang berhubungan dengan keilmuan. Karena pada hakikatnya, Allah-lah yang mengajarkan semua pengetahuan kepada manusia. Ini seperti yang sampaikan-Nya dipenghujung ayat terakhir wahyu pertama yang diturunkan. “Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Selanjutnya ustadz mengatakan bahwa ada 4 ilmu agama yang harus diketahui umat Islam sekarang. Pertama, ilmu yang berkaitan dengan Allah dan sifat-sifatnya. Kedua, ilmu tentang hakikat kehidupan dunia. Ketiga, ilmu utk mengenal hakikat dan keteladanan rasulullah SAW. Dan keempat, ilmu tentang adab akhlak dan fardu Ain.

Ustadz juga mengapresiasi kepada YPSA yang telah menjadi ajang silaturahmi dan pusat dakwah pendidikan Islam. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya penceramah dari berbagai daerah Sumatera Utara dan Nasional. Dengan pengajian YPSA ini, hubungan ukhuwah islami semakin terjalin antarumat Islam Indonesia.

Tampak hadir diantara jamaah pengajian Pembina YPSA Buya Sofyan Raz, Ketua Umum YPSA Hj. Rahmawaty, Hj. Rizki Fadilah Raz, Guru-guru, dan jamaah pengajian dari luar YPSA lainnya.

 

Baca Juga

ypsa.id

Tampilkan Keberagaman Budaya, Festival Unjuk Karya P5 SMP YPSA Berlangsung Meriah

YPSA.ID – SMP Shafiyyatul Amaliyyah melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) TP. 2024-2025 di …