Ribuan calon mahasiswa hari ini mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2018. Momen ini merupakan hal yang dinanti-nanti oleh mereka.
Karena itu untuk memastikan ujian dilakukan dengan tepat, para peserta harus mengerti mengenai sistem penilaian yang digunakan dalam SBMPTN tahun ini. Dikutip dari sbmptn.ac.id, Selasa 8 Mei 2018 berikut ini penjelasannya.
Metode penilaian ujian tertulis SBMPTN di tahun 2017 dan tahun-tahun sebelumnya dilakukan dengan menggunakan skor total dari jawaban peserta tes terhadap soal-soal tes yang diberikan. Peserta yang menjawab dengan benar akan mendapatkan skor 4, jawaban salah mendapatkan skor negatif (- 1) dan tidak menjawab akan mendapatkan skor nol. Teori yang mendasari prosedur penyekoran ini adalah Teori Tes Klasik.
Pada 2018 metode penilaian tes dilakukan dengan prosedur yang berbeda dengan menerapkan Teori Tes Modern yang dikenal dengan Teori Respons Butir (Item Response Theory/IRT).
Metode penilaian ujian tertulis pada SBMPTN 2018 tidak hanya memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar dan salah oleh peserta, tetapi juga memperhitungkan karakteristik setiap soal khususnya tingkat kesulitan relatif dan sensitivitasnya dalam membedakan kemampuan peserta.
Dengan metode penilaian baru ini, maka setiap peserta yang dapat menjawab jumlah soal yang sama dengan benar, akan dapat memperoleh nilai yang sama atau berbeda tergantung pada soal mana saja yang mereka jawab dengan benar.
Contohnya peserta A dapat menjawab dengan benar 5 soal yaitu nomor 1,5,7, 11 dan 13, sedangkan peserta B juga dapat menjawab 5 soal dengan benar yaitu nomor 1, 5, 9, 12 dan 15. Kedua peserta tersebut kemungkinan akan mendapatkan skor akhir yang berbeda karena butir soal yang dijawab dengan benar oleh peserta A kemungkinan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan butir soal yang dikerjakan dengan benar oleh peserta B.
Panitia SBMPTN 2018 juga menegaskan, metode penilaian yang diberikan oleh pihak-pihak lain yang beredar tidak akurat dan cenderung menyesatkan. Hal ini dikarena metode penilaian pada SBMPTN 2018 membutuhkan persyaratan tertentu yang sulit dipenuhi.
Antara lain, jumlah peserta tes sekitar 800 ribu orang, jumlah dan kualitas soal akan direspon secara berbeda dari 800 ribu peserta tes dan juga software model matematik yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda.
Sumber: viva.co.id