Tabligh Akbar Nasional YPSA Dr. Firanda Andirja, Lc.,M.A., Dihadiri Ribuan Jamaah

ypsa.id

Ribuan jamaah dari berbagai pelosok Sumatra Utara, padati Tabligh Akbar Nasional Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) bersama Al-ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc., M.A., yang berlangsung di Masjid Shafiyyatul Amaliyyah dan Adhigara Room Raz Hotel & Convention Medan, Sabtu (20/10/18).

Dari pantauan, tampak jamaah yang datang berbondong-bondong memadati Masjid Shafiyyatul Amaliyyah dan Raz Plaza sejak pukul 16.00 WIB. Sedang tabligh akbar baru dimulai pada pukul 19.00 WIB. Panitia tabligh akbar sudah memprediksi akan hal ini, oleh karena itu setiap lantai 1 dan 2 Masjid Shafiyyatul Amaliyyah serta Adhigara Room Raz Plaza sudah dipasang TV LED dan Infocus. Tampak hadir Pembina YPSA Buya Sofyan Raz, Ketua Umum YPSA Hj. Rahmawaty, dan Sekretaris Umum YPSA Hj. Rizki Fadilah Raz.

Sebelum ceramah, Al-ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc., M.A., silaturahmi dengan Pembina YPSA Buya Sofyan Raz di Raz Hotel. Disini Ustadz dan Pembina YPSA berdialog dan diskusi ringan sembari menikmati minuman hangat.

Pembina YPSA Buya Sofyan Raz mengatakan, “rasa syukur kepada Allah SWT dan hormat kepada Ustadz Firanda, penceramah tetap Masjid Nabawi Madinah ini, karena telah bersedia mengisi pengajian di YPSA. Dan ini menjadi kehormatan bagi kami”.

“YPSA berkomitmen untuk menjadikan YPSA ini menjadi lembaga pendidikan, dakwah, dan ekonomi umat Islam di Sumatra Utara. Semoga kedatangan ustadz Firanda Andirja ini menambah ilmu dan wawasan kita semua tentang keislaman yang dalam”, kata buya.

Ketua panitia tabligh akbar H. Azhar Fauzi mengatakan dalam sambutannya, “Selamat datang ustadz Firanda Andirja di YPSA. Setiap harinya Ustadz Firanda ini menyampaikan ceramah agama berbahasa Indonesia di dalam Masjid Nabawi, Madinah, tepatnya dekat pintu 19 dan ribuan jamaah haji Indonesia mengikuti ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadz Firanda Andirja, Lc., M.A.

Al-ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc., M.A., menjelaskan dalam kajian dengan bertemakan Hijrah ini menyampaikan, “Istilah hijrah menjadi lebih populer di zaman ini. Hijrah yang dimaksudkan yaitu mulai kembali kepada kehidupan beragama, berusaha mematuhi perintah Allah, menjauhi larangan-Nya dan berusaha menjadi lebih baik, karena sebelumnya tidak terlalu peduli atau sangat tidak peduli dengan aturan agama. Istilah ini dibenarkan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang yang meninggalkan larangan Allah dan kembali kepada Allah dan agamanya”.

“Sangat membuat kita sedih, ketika ada sebagian saudara kita yang ‘hijrahnya gagal’ yaitu tidak istiqamah di atas agama, kembali lagi ke dunia kelamnya yang dahulu dan kembali melanggar larangan Allah”, terangnya.

“Kiat-kiat agar ‘hijrah tidak gagal’ dan dapat istiqamah di jalan agama yaitu, pertama berniat ikhlas ketika hijrah. Kedua, segera mencari lingkungan yang baik dan sahabat yang sholih. Ketiga, Menguatkan fondasi dasar tauhid dan akidah yang kuat dengan mengilmui dan memahami makna syahadat dengan baik dan benar. Keempat, mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya. Kelima, Berusaha tetap terus beramal walaupun sedikit. Keenam, sering berdoa memohon keistiqomahan dan keikhlasan”, tambah ustadz.

Bagikan ke Media Sosial

Artikel Lainnya

Scroll to Top