“Ada 9000 pelajar Indonesia saat ini belajar di Amerika Serikat. Banyak cara bagi pelajar Indonesia untuk belajar di Amerika Serikat, salah satunya dengan beasiswa. Saya berharap bagi pelajar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) untuk kuliah di Amerika Serikat, tapi harus mempersiapkan diri untuk mengikuti proses-prosesnya”.
Hal ini disampaikan Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat untuk Sumatra Mr. Guy Margalith saat berikan kuliah umum kepada siswa-siswi SMP dan SMA YPSA tentang Pendidikan Amerika Serikat di ruang serbaguna YPSA, Selasa (17/12).
“Pendidikan di Amerika Serikat yang paling populer adalah jurusan Engineering, Math & Computer Science, dan Business Management.
Ada 5 langkah untuk dapat kuliah di Amerika Serikat. Pertama, cari universitas yang tepat. Karena ada 4000 lebih universitas di Amerika Serikat dan 1200 jurusan. Kedua, cari beasiswanya, karena di setiap universitas di Amerika Serikat itu ada beasiswanya. Ketiga, lengkapi aplikasinya, karena akan ada tes masuknya. Ada tes Bahasa Inggris TOEFL atau IELS dan tes akademik. Keempat, siapkan visa pelajar. Dan kelima siapkan keberangkatanmu”, papar konsul Amerika Guy Margalith.
“Selain itu, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) juga mengadakan program beasiswa Kennedy Lugar Youth Exchange and Study (YES) untuk pelajar di puluhan negara di dunia sejak tahun 2003. Beasiswa itu diberikan kepada para pelajar sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat yang berasal dari negara dengan populasi mayoritas Muslim, salah satunya yaitu Indonesia”, tambahnya.
“Sekitar 80 pelajar Indonesia dikirim ke AS untuk mengikuti program pertukaran pelajar itu setiap tahun. Mereka tinggal bersama keluarga asli AS selama 10 bulan dan menjalani kegiatan belajar-mengajar di tingkat SMA seperti biasa, sama halnya dengan pelajar AS pada umumnya. Pengelolaan program beasiswa YES di Indonesia ditangani oleh Yayasan Bina Antarbudaya. Setiap tahun, yayasan ini mengirim siswa-siswi dari Tanah Air yang memenuhi syarat tanpa memandang latar belakang suku, agama, dan ras”, katanya kembali.
Salah satu siswa SMA YPSA Muhammad Ridho menanyakan saat sesi tanya jawab tentang dapatkah bekerja sambil kuliah.
“Tentu saja bisa, di Amerika dapat kuliah sambil bekerja tanpa harus mendapatkan visa lain, cukup satu visa saja. Setelah lulus dari universitas tetap bisa bekerja 1 sampai dengan 3 tahun”, jawab konsul.
Fathin, siswi SMP YPSA menanyakan bagaimana orang Amerika Serikat terhadap orang Muslim.
“Di Amerika banyak orang muslim yang datang, bahkan orang Amerika sendiri ada juga yang Muslim. Tinggal dan hidup di Amerika Serikat. Kalau kita dengar ada diskriminasi, seluruh dunia juga ada diskriminasi. Jadi saya punya berita bagus, Amerika terbuka untuk orang Islam”, Tegas Guy.
Sekretaris Umum YPSA Hj. Rizki Fadilah Raz dalam sambutannya mengatakan, “selamat datang kepada Konsul Amerika Serikat untuk Sumatra Guy Margalith. Kami adalah sekolah Islam Internasional yang sangat terbuka dengan negara lain tidak terkecuali Amerika Serikat. Kami berharap konsul dapat menikmati keterbukaan kami disini”.
Usai pertemuan dengan siswa-siswi SMP dan SMA YPSA, Konsul Amerika mengunjungi Raz Museum. Dilanjutkan dengan makan siang dan saling bertukar cenderamata di Sakinah Room Smart Building YPSA.
Tampak hadir Pembina YPSA Buya Sofyan Raz, Ketua Umum YPSA Hj. Rahmawaty, Kepala SMA Bagoes Maulana, Ketua Harian YPSA Addaratul Hasanah, dan guru lainnya.