Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa akan menyediakan gawai dan laptop pada 2021. Hal ini dilakukan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang mengalami kendala menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ) daring.
Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim pun mengatakan, apabila hal itu dilakukan, Kemendikbud juga perlu untuk memeriksa infrastruktur kesiapan sekolah.
’’Ketika pemerintah hendak memberikan bantuan gawai dan laptop, itu menjadi inventaris sekolah, jadi sekolah-sekolah itu mesti sudah teraliri dengan listrik dan internet,’’ ungkapnya kepada JawaPos.com, Jumat (30/10).
Pasalnya, menurut data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) 2020, terdapat sekitar 46 ribu sekolah yang belum teraliri dengan listrik dan tidak ada internet.
“Itu sangat banyak sekali (sekolah yang tidak memiliki akses listrik),” tambahnya.
Adapun sekolah yang teraliri internet, itupun lapisannya macam-macam kualitasnya. Seperti aksesnya yang bagus, kadang bagus dan sering terhambat.
’’Di jakarta memang sangat bagus itu level pertama, level kedua kadang-kadang bermasalah, level ketiga adalah sering bermasalah jaringan internetnya. Jadi ini yang perlu dipenuhi soal listrik tadi,’’ jelas Satriwan.
Sebelumnya Nadiem mengungkapkan tema utama pendidik Indonesia pada 2021 yang akan fokus pada digitalisasi sekolah. Untuk itu, pihaknya berencana menyediakan gawai dan laptop untuk menunjang PJJ.
’’Jadi tahun depan digitalisasi sekolah akan jadi tema utama. Di mana persiapan semua sekolah mempunyai gawai, laptop-laptop untuk mengerjakan PJJ,’’ terangnya dalam webinar Cerita di Kemenkeu Mengajar, Senin (26/10).
Sumber: jawapos.com