Luqman al-Hakim adalah sosok bijaksana dan saleh yang namanya dijadikan sebagai salah satu nama surat di dalam al-Qur’an al-Karim. Kesalehannya melegenda hingga menjadi perbincangan yang tak habis dalam catatan peradaban manusia.
Suatu hari, anaknya bertanya tentang hal terbaik bagi manusia. Kemudian, Luqman pun menyampaikan lima hal yang disebutnya, “Jika lima hal ini terkumpul di dalam diri seorang manusia, maka ia menjadi sosok yang berhati suci, bertakwa, kekasih Allah Ta’ala, dan jauh dari setan.”
Sang anak bertanya lembut kepada ayahnya yang terkenal bijaksana, “Ayah, beritahukan kepadaku satu hal yang terbaik bagi seorang manusia.”
“Nak, ketahuilah, satu hal yang terbaik bagi manusia adalah agama.” jawabnya amat bijak. Tentu, yang dimaksud adalah Islam. Sebab, Islam adalah agama paling sempurna dan tak terdapat secuil pun kekeliruan di dalamnya.
“Jika dua hal, Yah?” lanjut sang anak nan haus hikmah ini.
“Jika dua hal, maka hal itu adalah agama dan harta.” serunya lembut disertai tatapan yang meneguhkan.
Maknanya, harta yang terletak di tangan orang-orang saleh adalah kebaikan. Bukan hanya bagi diri dan keluarganya, tetapi bagi kaum Muslimin yang lain dan umat manusia secara umum. Sebaliknya, harta yang berada di tangan orang kafir dan munafik hanya akan digunakan untuk memadamkan cahaya Islam yang terang dan benderang.
“Yah, jika tiga hal, apa saja yang terbaik untuk manusia?” lanjut anaknya dengan nada ingin tahu yang amat tinggi.
“Agama, harta,” dan, “rasa malu.”
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah sampaikan nasihat, “Jika tak punya malu, berbuatlah semaumu.” Rasa malu ibarat rem yang mampu menghentikan seorang manusia dari berbuat jahat dan maksiat. Ia juga bisa mendorong manusia untuk senantiasa beramal saleh dengan ibadah wajib, sunnah, dan juga sosial.
“Terus, jika empat hal?” tanya sang anak.
“Jika empat,” jelas Luqman, “hal tersebut adalah agama, harta, rasa malu, dan akhlak yang baik.”
Akhlak yang baik merupakan salah satu amalan paling mulia yang bisa mengantarkan seorang hamba menuju surga yang abadi. Akhlak baik yang dipadukan dengan ibadah yang sahih adalah keutamaan yang tak dimiliki oleh semua orang.
“Lalu,” pungkas sang anak, “jika lima hal?”
Jawab Luqman, “Agama, harta, rasa malu, akhlak yang baik, dan kedermawanan.”
Kedermawanan adalah salah satu buah akhlak yang dengannya seorang manusia dicintai sesamanya dan mulia di akhirat. Dengan sifat ini, seorang manusia akan bebas dari mencintai harta dan dunia secara berlebihan. Bagi mereka, semua angka dunia kecil. Sebab tujuannya hanya akhirat.
Setelahnya, sang anak bertanya hal keenam. Tetapi, Luqman mengatakan, “Jika lima hal ini terkumpul di dalam diri seorang manusia, maka ia menjadi sosok yang berhati suci, bertakwa, kekasih Allah Ta’ala, dan jauh dari setan.” Wallahu a’lam bish shawwab.
Sumber: kisahikmah.com