Kegiatan ziarah ke makam pendiri YPSA Almh. Hj. Djamaliah ini rutin dilaksanakan setiap hari jumat setelah selesai melaksanakan shalat jumat, almh. Hj. Djamaliah sendiri merupakan ibunda dari buya Sofyan Raz.
Dalam pratiknya, ziarah kubur bisa dilakukan pada waktu kapan saja. Tidak hanya perihal datang dan berkunjung saja, namun ada kegiatan lain seperti memanjatkan doa untuk orang tercinta yang sudah meninggal dunia.
Seperti diketahui ziarah kubur termasuk satu diantara amalan yang mulia dalam Islam, pasalnya Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berziarah kubur agar mereka senantiasa mengingat kepada kematian.
Adapun bacaan doa ziarah kubur yang bisa diamalkan oleh umat Islam
1. Membaca Salam
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَإِنَّا إِِنْ شَاءَاللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُوْ نَ، نَسْأَلُ اللَّهَ لَنَاوَلَكُمُ الْعَافِيَة
“Semoga kesejahteraan terlimpah kepada kalian, para penghuni kubur, dari kaum Mukminin dan muslimin, dan sesungguhnya kami Insya Allah akan menyusul kalian. Kami memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian“, (HR Ibnu Majah).
2. Membaca Istighfar
اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
“Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya“.
3. Membaca Surat Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم () اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ () الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ () مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ () اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ () اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ ()
صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ ۙ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوۡبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّآلِّيۡنَ ()
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat“.
4. Membaca Surat Al-Ikhlas
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ () اَللّٰهُ الصَّمَدُ () لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ () وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ()
“Katakanlah, Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia“.
5. Membaca Surat Al-Falaq
قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ () مِنۡ شَرِّ مَا خَلَقَۙ () وَمِنۡ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ () وَمِنۡ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الۡعُقَدِۙ () وَمِنۡ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ()
“Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki“.
6. Membaca Surat An-Nas
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ () مَلِكِ النَّاسِۙ () اِلٰهِ النَّاسِۙ () مِنۡ شَرِّ الۡوَسۡوَاسِ ۙ الۡخَـنَّاسِ () الَّذِىۡ يُوَسۡوِسُ فِىۡ صُدُوۡرِ النَّاسِۙ () مِنَ الۡجِنَّةِ وَالنَّاسِ ()
“Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia“.
7. Membaca Kalimat Tahlil
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ ()
“Tiada Tuhan selain Allah“.
8. Membaca Doa Ziarah Kubur
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
“Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, sejahterakan dan maafkanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilan rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka“.
[والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ]