YPSA.ID – ada empat nabi Allah yang sering disebut mereka masih hidup hingga hari ini. Maksud hidup di sini adalah belum pernah merasakan atau bertemu dengan kematian.
Keempat nabi itu adalah Idris, Ilyas, Khidir dan Isa ‘alaihissalam.
Imam al Baghawi rahimahullah berkata:
وقال مكحول عن كعب : أربعة أنبياء أحياء ، اثنان في الأرض : إلياس والخضر ، واثنان في السماء : إدريس وعيسى
“Imam Makhul berkata dari Ka’ab: ‘Empat dari golongan para nabi masih hidup; dua di bumi, yaitu Ilyas dan Khidir, dan dua di langit, yaitu Nabi Idris dan Isa”, (Tafsir al Baghawi [5/239]).
Namun dari keempat nabi tersebut, yang benar-benar secara meyakinkan dan disepakati oleh para ulama masih hidup hanyala Isa bin Maryam.
Adapun selain beliau ada yang diperdebatkan bahkan ada yang dianggap dalil akan kehidupannya hingga hari ini tidak bisa diterima.
Insya Allah kita akan bahas nanti tentang nabi Khidir, Idris dan Ilyas, kali ini kita akan membahas terlebih dahulu sosok nabi yang disepakati masih hidup yakni nabi Isa ‘alaihissalam.
Berkata Imam Thabari rahimahullah:
قال الحسن: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لليهود: إن عيسى لم يمت، وإنه راجع إليكم قبل يوم القيامة
Imam Al-Hasan (al-Bashri, seorang ulama generasi tabi’in) berkata: Rasulullah bersabda kepada orang Yahudi: “Sesungguhnya Isa tidak mati dan sesungguhnya ia akan kembali kepada kalian sebelum terjadinya hari kiamat”, (Tafir Ath Thabari [5/448]).
Berkata Ibnu Athiyah rahimahullah:
أجمعت الأمة على ما تضمنه الحديث المتواتر من أن عيسى في السماء حي، وأنه سينزل في آخر الزمان فيقتل الخنزير ويكسر الصليب ويقتل الدجال ويفيض العدل وتظهر به الملة – ملة محمد صلى الله عليه وسلم – ويحج البيت ويبقى في الأرض أربعا وعشرين سنة وقيل أربعين سنة
“Umat Islam sepakat terhadap makna yang disebutkan dalam banyak hadis yang mutawatir, bahwa nabi Isa berada di langit, masih hidup. Dia akan turun di akhir zaman, membunuh babi, mematahkan salib, membunuh Dajjal, memenuhi bumi dengan keadilan, dan agama Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi menang. Beliau juga berhaji ke ka’bah, dan tinggal di muka bumi selama 24 tahun. Ada yang mengatakan selama 40 tahun”, (al-Muharar al-Wajiz [1/429]).
Berkata Imam Ibnu Katsir rahimahullah:
“dan termasuk dari kekhususannya (nabi Isa) bahwa dia tidaklah mati, dia hidup hingga hari ini di langit dunia. Nanti akan turun sebelum berdirinya hari kiamat di menara putih sebelah timur Damasqus dan akan memenuhi bumi dengan kemakmuran dan keadilan, sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi kejahatan dan kedzaliman. Ia akan menegakkan hukum syariat Muhammad, lalu kemudian wafat dan dimakamkan di kamar kenabian”, (Bidayah wa Nihayah [9/390]).
Berkata Ibnu Taimiyah rahimahullah:
“akan tetapi Allah mengangkatnya. Ayat ini ini menerangkan bahwa ia diangkat badan beserta ruhnya sebagai mana telah kuat diterangkan dalam hadits shahih bahwa dia juga nanti akan turun badan dan ruhnya sekaligus”, (Majmu’ Fatawa [4/323]).
keterangan yang sama dapat kita temukan di hampir semua kitab yang membahas tentang tema ini, khusus kitab-kitab tafsir yang mengurai firman Allah ta’ala al-quran surat an-Nisa ayat 157 dan 158.
Dalil yang digunakan:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
“dan karena ucapan mereka (orang yahudi): Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”, (QS. an-Nisa: 157-158).
Lalu bagaimana dengan ayat yang menyebut kata wafat tentang Isa
Allah ta’ala berfirman:
يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا
“Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir…”, (QS. Ali-Imran: 55).
para ulama tafsir telah menjelaskan makna kata wafat pada ayat tersebut
mari kita simak penjelasan dari Imam Ath Thabari rahimahullah
“para ulama berbeda pendapat dalam menjelaskan makna wafat yang disebutkan oleh Allah di ayat tersebut. Sebagian ulama mengatakan: itu makna tidur. Sebagiannya lagi berpendapat bahwa maknanya adalah diambil dari dunia dan diangkat kepada-Ku (Allah). Ulama lainnya berpendapat: dimatikan setelah diturunkan ke dunia lagi, artinya mati disini peristiwa nanti (di akhir) tapi disampaikan di awal”, (Tafsir Ath Thabari[6/455-458]).
Pendapat yang berbeda dengan jumhur
Sedangkan sebagian ulama ada yang menukilkan pendapat yang dinisbahkan kepada Ibnu Abbas radhiayallahu’anhu bahwa nabi Isa ‘alaihissalam sebenarnya telah wafat.
Ibnu Katsir berkata:
“dan berkata al ‘aufi dari Ibnu Abbas ketika menjelaskan firman ‘Dan kami angkat dia ke tempat yang tinggi’ dia diangkat ke langit ke tujuh dan meninggal disana pendapat ini juga dinyatakan oleh adh Dhahak”, (Qashas al Anbiya [1/73]).
* Wallahu a’lam bissawab.