YPSA.ID – Berapa banyak orang yang benci ketika ada orang yang mengingatkan bahwa mungkin hari ini hari terakhir kita. Nafsu yang inginkan kelezatan dunia selalu berbisik, saat itu masih jauh. Dibelenggunya jiwa dengan berbagai alasan dan jastifikasi palsu. Ia selalu berkata dalam hatinya:
Mati akan memadamkan rasa lezat terhadap maksiat. Mana mungkin syaitan tegar membiarkannya. Lalu syaitan dan nafsu berpadu tenaga untuk melupakan manusia dalam berbuat baik dan beribadah kepada Allah SWT. Hingga ajal menjemput untuk menghadap sang pencipta.
Jika diberi kesempatan, mereka yang sudah mati, pastilah menginginkan untuk mengingatkan kita yang masih hidup, malangnya mereka tidak akan pernah kembali untuk mengingatkan kita.
Apa yang telah dilihat, didengar dan dirasakan oleh mereka di alam barzah sana? Apakah kesesalan atau kelegaan? Kita tidak akan mengetahuinya karena kita akan diberi peluang untuk itu ketika kita sudah sampai disana.
Namun bagi orang yang beriman, tidak perlu jasad sampai ke alam barzah untuk mengetahui dan merasakan kebenarannya. Cukup ayat-ayat al- Qur’an dan hadis yang menjelaskan hakikat hidup setelah mati. Inilah dibalik pesan hadis rasulullah SAW:
“Demi tuhan yang jiwaku ini berada dalam genggaman-Nya. jika kamu semua tahu apa yang aku tahu, niscaya kamu banyak menangis dan sedikit tertawa. “ ( Riwayat al-Bukhari).
Kita tidak mungkin mendapat nasehat dari orang yang mati, tetapi kita dituntut untuk mendapat nasehat dari kematian. Sebagaimana rasulullah SAW. Berpesan dalam hadisnya:
“Cukuplah bagimu mati itu sebagai penasehat.”
(riwayat al- Baihaqi)
Lakukanlah yang terbaik menurut ajaran Allah SWT (al- Qur’an dan hadist ) selagi waktu masih ada, Jangan mengharapkan ganjaran, balasan dan ucapan terimakasih dari manusia, tentu kita akan kecewa. Umumnya manusia memang tidak pandai berterima kasih, apalagi untuk membalas budi. Memang betul berbuat baik dibalas baik, tetapi yakinlah tidak semua kebaikan itu Allah SWT Berikan “ disini (dunia). Ada yang Allah SWT sisakan disana (akhirat).
Semoga hari-hari kita tidak berlalu tanpa mengingat kematian. Kematian itu pasti dan setiap yang pasti itu dekat. Lalu apalagi yang ditunggu ? ucapkanlah, lakukanlah segala kebaikan yang selama ini kita tangguhkan. Mulailah dengan hati yang ikhlas, lakukanlah demi mencari kerdhoan Allah SWT.
Perbanyaklah bekal untuk menghadap sang Ilahi rabbi, dan jangan meninggalkan hutang dengan manusia untuk menghadap Tuhan Yang Maha Esa.
Bekerja untuk mencapai kebahagiaan dunia itu baik, dan tidak ada larangan, namun jangan sampai melupakan amal untuk akhirat. Bekerjalah sesuai tuntunan yang telah ditentukan Allah dan Rasul-Nya, bekerjalah untuk mencari kepentingan dunia dengan semangat hidup selamanya, tapi jangan lupa bekerja untuk akhirat karena mungkin kita mati esok harinya, sebagaimana pesan rasulullah SAW :
“Bekerjalah engkau untuk kepentingan duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah engkau untuk kepentingan akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok.” (Abdullah bin Amr bin al-Ash r.a.)
Oleh: Ustaz Abdurrohim Harahap, S.Th.I.,M.Us. (Penulis buku Mencari Hidayah Tuhan)