YPSA.ID – SMA Shafiyyatul Amaliyyah Sekolah Islam internasional di Medan melaksanakan program SALIMA (Sabtu Literasi Bersama SMA Shafiyyatul Amaliyyah) setiap hari Sabtu.
Kali ini, Sabtu (5/8/2023), kegiatan Salima mengangkat Literasi Bahasa Jepang dengan presentasi kisah terkenal dari Jepang.
Sadako Sasaki, adalah seorang anak gadis jepang yang tinggal di Hiroshima saat bom atom dijatuhkan di sana oleh Amerika Serikat. Ia menderita leukemia karena dampak radiasi dan menghabiskan waktunya untuk membuat origami (lipatan kertas) berbentuk bangau dengan harapan dapat mencapai seribu buah.
Ia terinspirasi oleh legenda Jepang yang menyatakan bahwa siapapun yang dapat membuat seribu bangau kertas maka satu permohonannya akan dikabulkan. Harapan Sadako adalah agar dapat hidup. Sayangnya ia hanya mampu melipat sampai 644 bangau kertas (masih kurang 356 bangau kertas) sebelum akhirnya ia terlalu lemah untuk melipat, dan meninggal tak lama kemudian.
Keluarga dan temannya melanjutkan impiannya dengan melipat bangau kertas sampai berjumlah genap seribu, yang pada akhirnya seribu bangau kertas tersebut dikubur bersama Sadako. Mereka juga membuat patung Sadako sedang memegang bangau kertas emas di Taman Perdamaian Hiroshima.