YPSA.ID – Siswa-siswi SD Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) berhasil meraih prestasi di kancah Internasional dengan meraih medali Emas dan medali Perak pada ajang World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2024 yang diadakan pada 21-24 September 2024 di MAHSA University Malaysia, Selangor, Malaysia.
Hal ini diungkapkan Kepala SD Shafiyyatul Amaliyyah Eko Akbar Sukmana usai menerima kabar dari guru penelitian SD YPSA yang berada di Malaysia Miss Nurlaini Nasution, S.Pd., M.Si., melalui sambungan selular pada hari Senin (23/9/2024).
Eko Akbar menjelaskan bahwa ajang bergengsi ini diikuti oleh 585 tim dari 15 negara, yang bersaing menampilkan berbagai penemuan di bidang sains, inovasi, teknologi, dan komersialisasi.
“Medali Emas yang diraih siswa-siswi SD YPSA ini menampilkan Bana Betel Fresh (BBF), yaitu sebuah produk pasta gigi alami berbasis kulit pisang (Musa paradisiaca) dan daun sirih (Piper betle) sebagai alternatif produk komersial yang sering mengandung bahan kimia. Kulit pisang dipilih karena senyawa aktifnya seperti flavonoid, tanin, dan vitamin C yang memiliki potensi untuk pemutihan gigi dan penghilangan plak, dengan konsentrasi ekstrak 30% dari total formulasi. Daun sirih, yang dikenal dengan sifat antibakterinya, digunakan untuk meningkatkan kesehatan mulut dan mencegah karies, dengan konsentrasi ekstrak 20% dari total formulasi. Tim ini digawangi oleh Agha Naufal Hasrimi, Selvia Anjar kasih, Rifqah Kirana, Ghaly Attaya Rizqillah, Mukhbita Ghassani Harahap, dan Shayma Ameera Mekkah”, terang Eko.
Sedangkan tim SD YPSA peraih Perak menampilkan produk CIMIRA Lipbalm (Citrus, Mint and Dragon), yaitu produk Lipbalm yang merupakan produk perawatan bibir yang banyak digunakan untuk menjaga kelembapan dan kesehatan bibir. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lipbalm menggunakan kulit jeruk, kulit buah naga, dan daun mint sebagai bahan utama dan mengevaluasi komposisi serta kualitasnya. Tim ini dibesut oleh Maliqha Putri Chairunnisa, Aqanaya Qaireen Salena Mouza, Saveeya Deandra Aqmar Nst, Omar Ghani Mutyara, dan Sazlind Fathinah Permana.
WICE 2024 sendiri merupakan forum global yang menjadi platform bagi para pemikir muda berbakat untuk memamerkan inovasi-inovasi mereka. Kompetisi ini memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berkompetisi di ranah internasional dan memberikan dampak positif bagi lingkungan melalui penemuan-penemuan yang inovatif dan berkelanjutan.
Kepala SD YPSA ini mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. “Kami sangat bersyukur dan bangga bisa membawa pulang medali untuk Indonesia dan khususnya SD YPSA, ini adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, serta dukungan penuh dari pihak YPSA, guru, dan orangtua”, Eko.
Eko sangat mengapresiasi terhadap capaian anak didiknya. “Dengan prestasi ini, SD YPSA sekali lagi membuktikan diri sebagai sekolah yang mampu berkompetisi dan unggul di kancah global. Semoga ke depan, inovasi-inovasi dari para siswa SD YPSA dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi dunia”.
“Prestasi ini adalah bukti bahwa siswa-siswi kita memiliki potensi yang luar biasa di bidang sains dan inovasi, saya sangat bangga dengan siswa-siswi ini yang berhasil meraih medali di tingkat internasional yang tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya di SD YPSA untuk terus melakukan riset yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.” ujar Eko.
Eko juga menekankan pentingnya terus memberikan dukungan terhadap penelitian di kalangan pelajar. “Kami berharap SD YPSA dapat terus melahirkan peneliti muda yang berprestasi, yang tidak hanya berfokus pada inovasi teknologi, tetapi juga pada solusi keberlanjutan yang berdampak luas bagi lingkungan,” tutup Eko.
Kepala Departemen Pendidikan dan IT YPSA Bagoes Maulana, M.Kom., mengatakan bahwa YPSA sebagai salah satu sekolah Islam Internasional di Medan berkomitmen bahwa penelitian ini menjadi salah satu keunggulan YPSA untuk melatih siswa dalam berpikir kritis dan bernalar tinggi.
“Ini juga sebagai wujud ikhtiar kami menjadikan SD YPSA sebagai sekolah terbaik di kota Medan, Sumatra Utara yang menjadi pilihan tepat bagi siswa dan orang tua siswa”, tegas Bagoes.