YPSA.ID – Karbondioksida (CO2) merupakan salah satu penyebab kerusakan Bumi. Material ini berasal dari berbagai macam hal, seperti pembakaran bahan bakar fosil, pembabatan hutan, sampah hingga produk digital seperti email.
Karbondioksida kerap diasosiasikan dengan produk-produk fisik, namun ternyata karbondioksida juga dihasilkan digitalisasi yang kini banyak kita gunakan, salah satunya email.
Menurut The Good Planet, 500 email tak terbaca yang dihapus penggunanya dapat mengurangi 175 gram karbondioksida. Ini dihitung dari perkiraan satu email berkontribusi sebanyak 0,3 gram CO2.
Email tidak menghasilkan CO2 secara langsung, melainkan lewat penyimpanan data yang mengumpulkan seluruh email, sekaligus mengurus berbagai aktivitas di internet.
Semua aktivitas di internet memerlukan listrik yang sebagian besar dihasilkan dari pengolahan bahan bakar fosil.
Pada 2019, sebanyak 293,6 miliar email dikirim per hari dan menghasilkan sekitar 107 miliar email spam dalam satu hari.
Dalam perhitungan matematis, email spam tersebut menghabiskan 33 miliar kilowatt hours listrik, setara pemenuhan listrik untuk 2,4 juta rumah.
Angka tersebut menghasilkan emisi gas setara 3,1 juta mobil dan menghabiskan 2 miliar galon bahan bakar.
Konsumsi energi dan gas emisi dalam jumlah besar tersebut dapat dikurangi dengan aktivitas sederhana, yakni menghapus email.
Jika semua orang di dunia menghapus 10 email, maka itu akan mengurangi beban kapasitas penyimpanan sebesar 1.725 GB. 1 GB email atau 1.000 email mengonsumsi 32 kWh listrik.
Pada 2019, terdapat 3,9 miliar pengguna email, sehingga jika masing-masing dari mereka menghapus 10 email maka akan mengurangi karbondioksida sebesar 39,035 ribu metrik ton yang setara 19,356 ribu ton batu bara yang dibakar setiap hari.
Sebagai informasi, dampak lingkungan dari gas rumah kaca seperti karbondioksida sangat berbahaya bagi Bumi. Beberapa di antaranya sudah dapat dirasakan, yakni kenaikan suhu relatif Bumi, kenaikan permukaan air laut, dan es kutub yang mencair.
Semua dampak berbahaya tersebut dapat membuat perubahan iklim di Bumi yang mengancam kehidupan manusia, hewan, tumbuhan, serta organisme lain yang tinggal di planet ini.
(cnn)