YPSA.ID – Nabi Muhammad SAW pernah mengabarkan kepada Abu Dzar, sahabat paling jujur, pemberani dan tanpa tedeng aling-aling, tentang kemelut politik sepeninggal Nabi.
Akan muncul penguasa-penguasa zalim. Bakal terjadi bahwa menyampaikan kebenaran bukan saja pahit tapi dimusuhi dan seperti dosa.
Membayangkan suasana zaman begitu, Abu Dzar geram dan bertanya kepada Nabi, “ya Rasulullah mengapa tidak kau berikan jabatan kepadaku”, betapa ingin ia memberantas zaman gila itu.
Rasulullah menepuk bahuku, tutur Abu Dzar, dan berkata, “wahai Abu Dzar engkau lemah, jabatan itu amanah. Dihari kiamat ia akan jadi kehinaan dan penyesalan, kecuali orang yang mengambil dan melaksanakan dengan haq”.
Bila diterjemahkan ke masa kini apakah makna lemah, kehinaan dan penyesalan di hari kiamat dalam ucapan Nabi itu? itulah yang dibanggakan orang zaman sekarang sebagai berpolitik dan menjadi pejabat dari hasil lobi-lobi yang tak ada misinya menegakkan kebenaran sama sekali selain membangun karir pribadi.
[Dr. Moeflich H. Hart]