Sekretaris Umum YPSA Hj. Rizki Fadilah Raz, M.Psi.Psikolog melepas siswa-siswi SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) mengikuti program persiapan menuju universitas di Inggris yang berkoordinasi dengan City College Plymouth (CCP) yang diadakan oleh PDVL Overseas Advisory selama 6 bulan di Inggris, Sabtu (12/1/19).
Bagoes Maulana, M.Kom., selaku kepala SMA YPSA menjelaskan, “program yang ditawarkan oleh PDVL Overseas Advisory adalah menawarkan program persiapan menuju universitas di Inggris yang berkoordinasi dengan CCP (City College Plymouth). Program yang dilaksanakan meliputi persiapan pembelajaran berdasarkan target kurikulum yang ada di Inggris, persiapan ujian IELTS, dengan sistem evaluasi/ penilaian yang tersystem selama 6 bulan (Januari – Juni 2019), dengan hasil akhir ujian IELTS dan rekomendasi ke universitas pilihan berdasarkan hasil tes yang diikuti”.
“Siswa-siswi YPSA yang lulus seleksi untuk program ini ada 2 orang yaitu Annisya Azzahra dan Lailan Noor Malita Matondang dengan pilihan program Sains, mereka melalui beberapa tahap tes. Pertama, tes tertulis perihal kompetensi materi sains dan bahasa Inggris. Kedua, tes Conversation melalui metode ‘debate’ secara kelompok dengan isu topik yang diberikan. Ketiga, tes interview dari Tim PDVL. Dan keempat, tes interview dari Tim CCP”.
“Dalam pelaksanaannya, siswa-siswi tersebut akan mempelajari International Foundation Program, dimana siswa akan diberikan sebuah kualifikasi internasional agar dapat melanjutkan kuliah di luar negri tanpa harus mengikuti foundation year selama 1 tahun (pre-univeristy)”.
Bagoes juga menambahkan, “para siswa akan berangkat pada tanggal 17 Januari 2019 dengan maskapai MAS ( Malaysia Airlines) rute Medan-KL , KL-London. Total untuk peserta sebanyak 43 orang yang berasal dari Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan. Sedang peserta dari Indonesia sendiri yang ikut sebanyak 23 orang yang berasal dari Jakarta, Banda Aceh, Medan, Palembang, Bali, Surabaya”.
Disana para siswa akan tinggal bersama keluarga asuh dengan sistem homestay. Satu orang guru dari SMA YPSA juga turut ikut selama seminggu untuk mengantarkan dan melihat langsung program ini atas nama Ibu Dahliana, S.Pd.
Walaupun siswa mengikuti program ini selama 6 bulan tapi mereka tidak akan khawatir atas pelajarannya di Indonesia.
“Jadi untuk pembelajaran mereka, saling dikoordinasikan, mana mata pelajaran yang dipelajari di sana akan langsung dikonversi untuk raport di YPSA. Untuk mata pelajaran yang tidak dipelajari di sana seperti Geografi, Bahasa Arab, Bahasa Jepang, Ekonomi, Sejarah, PAI dan PKn akan dilakukan secara online melalui aplikasi e-learning yang sudah kami siapkan. Siswi-siswi ini nantinya juga akan melaporkan kegiatan setiap 2 bulan sekali berbentuk tulisan atau video”., Akhiri Bagoes.
Rizki Fadilah Raz dalam sambutannya saat pelepasan mengatakan agar siswa-siswi dapat menjaga kehormatan dan nama baik orangtua dan sekolah. Sholat jangan pernah tinggalkan dan selalu mengikuti aturan di negara tersebut.
“Jaga nama baik keluarga dan sekolah. Sholat jangan tinggalkan dan timbalah ilmu sebanyak-banyaknya disana. Taati peraturan dan tata tertib kehidupan di negara orang lain. Pulang dari Inggris saya harap bahasa Inggris kalian sudah 100 persen baik. Dan tidak usah takut dengan identitas muslim kalian disana. Karena Inggris sendiri sangat menghormati agama lain”.
“Diharapkan setelah mereka selesai mengikuti program pertukaran pelajar tersebut, siswa sudah mengantongi sebuah kualifikasi untuk digunakan dalam mendaftarkan ke universitas favorit di seluruh dunia”, harap miss Kiki.
Tampak Pembina YPSA Buya Sofyan Raz dan Ketua Umum YPSA Hj. Rahmawaty turut melepas dan mengucapkan selamat kepada 2 orang siswi dan 1 orang guru SMA YPSA ini di Raz Garden YPSA.