Siswa Peneliti SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) berhasil meraih Medali Emas Internasional di ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia untuk kategori Biotechnology & Health. Ketujuh siswa peneliti tersebut berhasil menemukan olahan baru obat atau makanan kesehatan herbal yang terbuat dari bahan dasar daun kelor dan cangkang telur. Obat yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk pil, kapsul, atau bubuk, kali ini dapat dikonsumsi lebih mudah karena temuan tersebut. Mereka berhasil meramu daun kelor menjadi kue (cookies) yang dinamai mereka dengan nama EMO COOKIES yang pastinya akan lebih mudah dikonsumsi.
Hal ini diungkap kepala SMA YPSA Bagoes Maulana sesaat siswa-siswi SMA YPSA menerima medali Emas yang menyisihkan tim-tim dari luar negeri maupun tim dari Indonesia yang mengikuti event World Young Invention Exhibiton (WYIE) dengan total peserta berjumlah 483 tim.
Bagoes Maulana mengatakan bahwa penelitian para siswa ini telah dilakukan beberapa bulan lalu melalui ekstrakurikuler (ekskul) penelitian oleh siswa kelas 10 program internasional yaitu Alzena Yasmine Arinta Ginting, Firyal Alya Rasyita Lubis, Ghiffari Maulana, Marsya Fitria Hanifah, Nabila Nurchalid, Nyangono Belinga Isabelle, dan Safiq Al Zaqi Sahrial.
Bagoes Maulana mengungkapkan alasan siswa SMA YPSA memilih daun Kelor sebagai bahan penelitian. “Dunia sudah mengakui keampuhan Daun Kelor dalam dunia medis. Daun Kelor ini pun di luar negeri disebut sebagai Miracle Tree karena memiliki banyak sekali khasiat. Bahkan organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization) merekomendasikan kelor sebagai sumber makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita di negara-negara miskin. Banyak khasiat daun kelor seperti melengkapi nutrisi dalam tubuh, mengobati kanker, sebagai antioksidan, menurunkan kolesterol, menyehatkan mata, menjaga kesehatan sistem pencernaan, menjaga sistem kekebalan tubuh dan juga menjaga fungsi otak. Selain itu, tanaman ini juga ada di kebun sekolah dan mudah budidayanya”, kata Bagoes.
“Produk ini sudah diuji di Lab. Kesehatan Daerah Dinas Provinsi Sumatera Utara, dan hasilnya EMO Cookies layak untuk dipasarkan dan sudah berstandar nasional Indonesia. Dalam pemasaran produk Emo Cookies ini, siswa-siswi SMA YPSA telah menjual produk di kantin sekolah dan berbagai pameran dengan harga Rp. 10.000,- atau RM 4”, tambah Bagoes Maulana.
Pembina YPSA Buya Sofyan Raz pada kesempatan yang lain mengucapkan selamat untuk para siswa dan guru dan mengharapkan semoga ilmu, pengalaman dan inovasi para siswa ini dapat bermanfaat nantinya untuk masyarakat.