Sebanyak 60 siswa-siswi dari Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) yang berhasil mengharumkan nama Sumatera Utara (Sumut) di tingkal nasional dan internasional mendapat apresiasi dan mendapat dana pembinaan dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Mereka diundang ke Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Rabu (20/11).
Kepada para siswa, Gubernur menyampaikan terima kasih dan mengaku bangga dengan berbagai prestasi yang berhasil ditorehkan para siswa di panggung nasional dan internasional. “Terima kasih anak-anak ku, saya bangga dengan kalian, yang telah berhasil mengharumkan nama Sumut, bahkan Indonesia hingga ke tingkat internasional,” ungkapnya.
Namun menurut Edy Rahmayadi, kecerdasan di bidang pendidikan saja tidak cukup untuk membangun bangsa, khususnya Sumut, agama dan moral juga menjadi faktor yang sangat penting. “Soal prestasi secara akademik atau sains saya sangat bangga dengan putra-putri Sumut, tetapi itu harus dibarengi dengan agama dan moral, tanpa ini kecerdasan akademik atau sains tidak akan berguna, malah mungkin bisa merusak,” katanya.
Selama acara, suara tawa, tepuk tangan dari siswa dan siswi serta guru-guru terus memenuhi ruangan, namun keadaan menjadi hening saat Edy Rahmayadi memotivasi para siswa dengan memperlihatkan video-video disabilitas yang berprestasi di dunia.
Menurut Kepala Sekolah YPSA Bagoes Maulana, M.Kom., “motivasi seperti ini tentu sangat berguna kepada siswa dan siswi. “Motivasi yang diberikan Pak Gubernur tentu membekas kepada siswa-siswi, ini penting terutama mengingatkan siswa dan siswi soal agama dan moral,” katanya.
Bagoes menjelaskan “Siswa-siswi SMP dan SMA di YPSA kembali berhasil meraih prestasi yang membanggakan Indonesia di tingkat internasional dengan meraih 2 (dua) medali emas dan 2 (dua) medali perunggu pada event World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2-6 Oktober 2019 di SEGI College, Subang Jaya Malaysia”.
“Selanjutnya 5 tim siswa-siswi SMA YPSA meraih 2 Medali Perak dan 3 medali Perunggu pada 15-17 November 2019 di Nanyang Technology University, Singapura”, tambahnya.
Bagoes juga menambahkan “Capaian inovasi dari tim SMP Shafiyyatul Amaliyyah yakni; Tim Nephaceum Candy dengan penelitian healthy candy for your healthy life. Inovasi ini merupakan inovasi pembuatan permen yang terbuat dari bahan biji rambutan. Tim ini berhasil meraih medali perunggu. Tim D’Noodle dengan penelitian Alternatif food from durian seed, for Indonesia to Zero Hunger. Inovasi yang dilakukan adalah memanfaatkan biji durian menjadi Mie Durian sebagai makanan alternatif untuk Indonesia bebas dari gizi buruk. Tim ini berhasil meraih medali perunggu”.
Selanjutnya, Bagoes mengatakan “capaian dari tim SMA Shafiyyatul Amaliyyah yakni Tim Cake-IN dengan penelitian Cake for Insomnia. Para siswi ini melakukan pengolahan buah pala dan kacang almond menjadi kue untuk pengidap insomnia atau bagi mereka yang sulit tidur sehingga lebih rileks dan mudah untuk tidur. Tim ini berhasil meraih medali emas ditambah dengan Special Award dari Indonesian Young Scientist Association (IYSA)”.
“Tim MR. Bin dengan produk Magic Rubbish Bin, mereka melakukan inovasi dengan membuat prototipe tempat sampah pintar. Tempat sampah pintar ini menggunakan teknologi sensor dan arduino, dimana tempat sampah akan terbuka sendiri apabila ada orang yang ingin membuang sampah berdiri di depan tempat sampah tersebut dan mengucapkan terima kasih secara otomatis apabila telah membuang sampah ke tempat sampah tersebut. Tim ini berhasil meraih sejumlah penghargaan yaitu medali emas, Leading Innovation Award dari British Inventors, SEGi Special Mention Award dan RM 100 Cash Prize dari SEGi College Subang”.
Adapun tim peneliti 25 siswa-siswi SMA YPSA yang behasil borong 5 medali di Singapura yakni:
- Tim MOMO FACIAL WASH dengan penelitian Utilizing Bitter Melon (Momordica Charantia) Leaves As A Natural Facial Wash.
- Tim DOBALIC dengan penelitian Dodol Black Garlic For Obesity Prevention.
- Tim AGRITE BRIQUETTE dengan penelitian Agrite Briquette as an Alternative Energy Source.
- Tim MAGIC TOOTHPASTE dengan penelitian Tooth Paste Made of Conch Shell.
- Tim STIRLING MACHINE dengan penelitian Design of Stirling Machine Model As Calor Power Plant.