Pandemi virus Corona atau Covid-19 berimbas pada materi pendidikan praktik manasik haji tahun ini. Akibat pandemi Corona ini, pelaksanaan praktik manasik haji di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) dilakukan secara daring.
Maka dari itu, unit PGTK, SD, SMP, dan SMA YPSA memberikan materi bimbingan tata cara Manasik Haji tahun 2020 melalui aplikasi daring zoom meeting, Kamis (30/7/2020).
“Peluang kita untuk menyampaikan manasik tentu hal yang sangat pas, hal yang sangat bagus di dalam inovasi ini, sehingga kita bisa saling mengisi satu sama lain,” ujar Addaratul Hasanah selaku Ketua Harian YPSA.
Addaratul menyatakan, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah agar tidak melakukan pertemuan yang mengumpulkan banyak orang, maka dengan mengadakan bimbingan manasik secara daring ini diharapkan menjadi bekal yang cukup bagi siswa-siswi YPSA bekal ke Tanah Suci.
“Manfaatkan itu semaksimal mungkin untuk dapat memberikan manasik kepada para jama’ah, sehingga mendapatkan pengetahuan yang cukup, mengingat kita tidak boleh melakukan pertemuan-pertemuan yang mengumpulkan banyak orang,” kata dia.
Ia berpesan kepada para Kepala Sekolah setiap unit untuk dapat memberikan pencerahan kepada siswa-siswi melalui praktik manasik haji secara daring ini.
“Kita berharap para Kepala Sekolah untuk dapat memberikan pencerahan kepada siswa-siswi melalui guru-guru yang berkompeten memberikan informasi dan pengetahuan tentang manasik haji ini”, imbuhnya.
Ketua Pelaksana Azhar Fauzi mengatakan “Manasik Haji diperlukan guna memberikan pemahaman kepada setiap calon jama’ah haji tentang tujuan utama keberangkatan mereka ke tanah suci. Manasik haji sangat bermanfaat bagi para calon jama’ah haji, karena setelah melaksanakan manasik haji, para calon jama’ah haji akan dapat memahami hal-hal apa saja yang harus dilakukan pada saat melakukan ibadah haji nantinya”.
“Meskipun dilaksanakan secara daring, setidaknya anak-anak dapat memahami tata cara Manasik Haji dan memahami Manasik Haji untuk dirinya nanti”.
“Jadi manasik haji bagi siswa-siswi YPSA ini adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji bagian bagian tertentu yang bisa dipraktekkan oleh anak terkait dengan keterbatasan yang dimiliki anak. Namun begitu harapannya makna yang terdapat dalam ibadah haji dapat terpahami dengan baik dan terus bertumbuh semangatnya sehingga ibadah haji menjadi salah satu visi hidupnya”, Akhiri Fauzi.